Senin, 16 Mei 2011

BAB V Penutup is

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian
1. Pre tes
Pre tes dilaksanakan sebelum kegiatan penelitian tindakan kelas, kegiatan pre tes terintegrasi dalam akhir pembelajaran. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pembelajaran biasa secara terperinci kegiatan yang dilaksanakan seperti guru menyampaikan apersepsi, guru menyampaikan secara umum materi hafalan melalui ceramah dilanjutkan dengan menyajikan hafalan yang disampaikan oleh guru, siswa bersama guru menghafal bersama, pada saat pelaksanaan pembelajaran minat anak saat mengikuti pembelajaran selalu dicatat, catatan ini digunakan sebagai data awal penilaian tiga kategori keaktifan, perhatian dan minat yang merupakan tiga pilar dari motivasi anak dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pada akhir kegiatan anak diberikan tes hafalan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 28 Maret 2011. Pelaksanaan pembelajaran berdasar pada RPP berkaitan dengan menghafal surat-surat pendek. Alat tes berupa soal hafalan yang harus dilafadzkan anak. Hasil evaluasi pre tes menjadi penilaian awal kemampuan anak, sebagai dasar ketercapaian tidak lepas dari nilai KKM bidang Studi Agama Islam yaitu 65.
Data hasil yang diperoleh dari kegiatan pre tes dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perangkat pembelajaran seperti kelengkapan silabus dan RPP yang berkaitan dengan penelitian. Beberapa hal yang menjadi catatan, terkait dengan penilaian ini penilaian ideal apabila dari tiap kegiatan seperti kegiatan pendahuluan angka diperoleh 16, kegiatan pokok 16 dan kegiatan penutup angka diperoleh 8. Skor yang digunakan dalam penilaian kelengkapan pembelajaran rentang 1 – 4. Dengan uraian sebagai berikut skor 1 apabila tidak ada sama sekali indikator. Skor 2 apabila indikator ada tapi belum sempurna. Skor 3 apabila ada namun tidak lengkap. Dan, skor 4 jika indikator sudah lengkap dan sesuai.
Observasi terhadap kegiatan anak dilakukan dalam rentang siklus, yang diisi secara komulatif, terwakili dalam satu siklus. Penanda observasi kegiatan anak berupa tingkat skor dari 1 – 4. Skor 1 jika anak tidak peduli, skor 2 jika anak hanya melihat sesaat saja, skor 3 jika anak mau melihat dan mengikuti dan skor 4 apabila anak melihat media, mengikuti bacaan dan aktif menghafal.
Dari skor tiap indikator dicatat dan dipaparkan secara sederhana dalam bentuk grafik tidak ada pengolahan secara statistik.
b. Lembar observasi kegiatan guru dan siswa merupakan lembar checklist yang diisi oleh observer saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dari data digambarkan dalam grafik berikut:
1). Grafik Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Grafik 1. Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
2). Grafik Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran

Grafik 2. Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran

3). Nilai tes hafalan siswa

Grafik 3. Hasil ketercapaian Siswa Terhadap nilai KKM Pendidikan Agama Islam

c. Refleksi catatan harian pada saat pelaksanaan pembelajaran digambarkan sebagai berikut: tujuh anak hanya melihat sesaat (scor 2) terhadap kegiatan pembelajaran, 1 anak menunjukan perhatian pada media dan 2 anak yang lain dapat mengikuti bacaan surat-surat pendek (scor 3). Media audio visual belum digunakan saat pembelajaran pre test, dalam kegiatan ini metode ceramah sebagai metode pembelajaran. Media yang digunakan berupa bacaan surat-surat pendek.
d. Catatan lapangan dan dokumentasi adalah uraian hasil pelaksanaan pembelajaran serta dokumentasi berupa foto. Penulisan secara ringkas hasil refleksi harian kedalam kolom catatan lapangan.

2. SIKLUS I
a. Perencanaan Tindakan (planing) I
1) Rencana besar satu siklus
Adapun rencana besar siklus I yaitu kegiatan penelitian akan dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan dengan diakhiri evaluasi pada pertemuan siklus ke- 5, kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 4, 11, 18, 25 April ditambah 1 kali pertemuan dibulan Mei 2011. Waktu pelaksanaan selama pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 2 jam pelajaran setiap hari Jum’at.
2) Menyiapkan materi dan perangkat pembelajaran dan media. Adpun perangangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang berkaitan dengan penelitian, media yang diperlukan yaitu Laptop, speaker aktif dan VCD program hafalan Surat-surat pendek.
3) Observasi kegiatan guru dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran.
4) Observasi kegiatan siswa dilakukan oleh guru yang dituangkan dalam lembar observasi.
5) Sosialisasi kepada siswa berupa ceramah untuk menyampaikan tujuan kegiatan dan manfaatnya bagi anak. Kegiatan ini terpadu dalam pembelajaran.

b. Tindakan Siklus I
Tindakan dalam penelitian ini berupa pembelajaran menghafal surat-surat pendek menggunakan media audiovisual. Kegiatan ini secara praktis dibagi dalam 3 proses pendahuluan, kegiatan pokok dan kegiatan penutup.
Media audio visual yang digunakan saat pembelajaran siklus 1 yaitu laptop dengan speaker aktif. Bentuk posisi meja disusun setengah lingkaran dengan meletakkan media audio visual ditengah, anak dapat melihat tanpa terhalang kawan lain. Tampilan surat yaitu surat al Ikhlas dan An Naas yang ditampilkan secara berulang ulang. Adapun pelaksanaan penelitian pada tanggal 4, 11, 18, 25 April ditambah 1 kali pertemuan dibulan Mei 2011 dengan waktu 60 menit (2x30 menit jam pelajaran). Jumlah waktu pelaksanaan pembelajaran siklus I secara keseluruhan yaitu selama 300 menit (10 jam pelajaran).
c. Observasi Siklus I
1. Observasi kegiatan guru yaitu : Observasi dilakukan oleh pengamat beberapa hal yang terkait dalam penilaian ini yang data kegiatan guru pada kegiatan pendahuluan angka diperoleh 15, kegiatan pokok 16 dan kegiatan penutup angka diperoleh 8.
Dari data yang diperoleh pada siklus I tampilkan dalam grafik kelengkapan administrasi kelas dapat digambarkan pada grafik berikut:

Grafik 4. Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

2. Observsasi kegiatan siswa dilakukan oleh guru dengan memberikan skor yang sesuai dengan motivasi siswa saat belajar. Adapun data yang diperoleh dalam satu siklus di tampilkan dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 5. Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran


d. Refleksi Siklus I
Refleksi catatan harian pada 5 kali pertemuan pembelajaran digambarkan sebagai berikut: 1 anak mendapat skor melihat mengikuti bacaan aktif menghafal perhatian pada media audivisual (skor 4), 6 yang lain setingkat melihat dan mengikuti bacaan (skor 3). Dari segi minat 1 anak mendapat skor 4 dan 6 anak yang lain skor 3 (grafik 5. Setelah dilaksanakan tindakan diakhir siklus dilaksanakan evaluasi hafalan. Hasil evaluasi dibandingkan dengan nilai KKM adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada grafik berikut:
Nilai tes hafalan siswa

Grafik 6. Hasil ketercapaian Siswa Terhadap nilai KKM Pendidikan Agama Islam

Dari hasil pelaksanaan pmbelajaran dengan media adudiovisual dengan media Laptop dirasakan masih belum memberikan hasil yang optimal, tingkat ketertarikan dan minat masih rendah. Kemungkinan beberapa hal yaitu media audivisual (laptop) terlalu kecil anak belum begitu familier dengan alat tersebut. Beberapa anak minta main game sebab biasanya anak menganal laptop untuk main game. Rata rata niai anak 57,14, jumlah keseluruhan nilai kelas 400.
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan (planing) II
1) Rencana besar satu siklus
Adapun rencana besar siklus II yaitu kegiatan penelitian akan dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan dengan diakhiri evaluasi pada pertemuan siklus ke- 5, kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 8, 15, 22, 29 bulan April ditambah 6 mei di bulan Mei 2011. Waktu pelaksanaan selama pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 2 jam pelajaran, pada hari Jum’at.
2) Menyiapkan materi dan perangkat pembelajaran adalah perangakat yang sama seperti pada siklus I dan media. Adapun perangangkat pembelajaran yaitu silabus dan RPP yang berkaitan dengan penelitian, media yang diperlukan untuk pembelajaran di Siklus II ini menggunakan televisi , Player dan VCD program hafalan Surat-surat pendek.
3) Observasi kegiatan guru dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran.
4) Observasi kegiatan siswa dilakukan oleh guru yang dituangkan dalam lembar observasi.
5) Sosialisasi kepada siswa berupa ceramah untuk menyampaikan tujuan kegiatan dan manfaatnya bagi anak. Kegiatan ini terpadu dalam pembelajaran.
b. Tindakan Siklus II
Tindakan dalam penelitian ini berupa pembelajaran menghafal surat-surat pendek menggunakan media audiovisual. Kegiatan ini secara praktis dibagi dalam 3 proses pendahuluan, kegiatan pokok dan kegiatan penutup.
Media audio visual yang digunakan saat pembelajaran siklus II ini yaitu televisi, Player dan VCD program hafalan Surat-surat pendek. Bentuk posisi meja setengah lingkaran dengan meletakkan media audio visual ditengah, anak dapat melihat tanpan terhalang kawan lain. Tampilan surat yaitu surat al Ikhlas dan An Naas yang ditampilkan secara berulang ulang. Adapun pelaksanaan penelitian pada tanggal tanggal 8, 15, 22, 29 bulan April ditambah 6 mei di bulan Mei 2011dengan waktu 60 menit (2x30 menit jam pelajaran). Jumlah waktu pelaksanaan pembelajaran siklus I secara keseluruhan yaitu selama 300 menit (10 jam pelajaran).
c. Observasi Siklus II
1. Observasi kegiatan guru yaitu : Observasi dilakukan oleh pengamat beberapa, hal yang menjadi catatan, terkait dengan penilaian ini yang menjadi penilaian ideal adalah apabila dari tiap kegiatan guru pada kegiatan pendahuluan angka diperoleh 16, kegiatan pokok 16 dan kegiatan penutup angka diperoleh 8.Lembar observasi kegiatan guru dan siswa merupakan lembar checklist yang diisi oleh observer saat kegiatan pembelajaran dilaksanakan.. Penampilan subyek penelitian pada saat kegiatan penilaian:

Grafik 7. Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
2. Observsasi kegiatan siswa dilakukan oleh guru dengan memberikan skor yang sesuai dengan motivasi siswa saat belajar. Adapun data yang diperoleh dalam satu siklus di tampilkan dalam grafik sebagai berikut:

Grafik 8. Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran
d. Refleksi Siklus II
Refleksi catatan harian pada 5 kali pertemuan pembelajaran digambarkan sebagai berikut: data observasi menunjukan 5 anak mendapat skor melihat mengikuti bacaan aktif menghafal perhatian pada media audivisual (skor 4), 2 yang lain setingkat melihat dan mengikuti bacaan (skor 3). Dari segi minat 7 anak mendapat skor 4 dan 7 anak perhatian terhadap media dengan skor 4 (grafik 8). Setelah dilaksanakan tindakan diakhir siklus dilaksanakan evaluasi hafalan. Hasil evaluasi dibandingkan dengan nilai KKM adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada grafik berikut:
Nilai tes hafalan siswa

Grafik 9. Hasil ketercapaian Siswa Terhadap nilai KKM Pendidikan Agama Islam

Dengan menggunakanan media audioviasual televisi kondisi layar yang lebar siswa lebih berminat dengan meliat grafik minat 7 anak dengan skor 4, dari 7 anak terhadap pembelajarn mendapat skor 4. Dari sehi nilai siswa anak mendapat nilai rata-rata 63,57. 5 anak mendapat nilai sesuai KKM dan 2 anak dengan nilai 60. Jumlah akumulasi nilai siswa sekelas 445.

B. Pembahasan
1. Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Berdasar dari data hasil observasi kegiatan pembelajaran menggunakan metode audio visual yang dilakukan bersama teman sejawat terlihat peningkatan minat, perhatian terhadap media dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan menghafal. Tiga kegiatan siswa tersebut merupakan bagian motivasi, dengan demikian dengan data yang meingkat dapat dikatakan anak semakin temotivasi dalam mengikuti pembelajaran menghafal surat-surat pendek dengan mengunakan mendia audiovisual.
Berikut merupakan peningkatan skor kegiatan siswa selama poses perbaikan dilihat dari tiga kali aktifitas pokok observasi (Pre tes, Siklus I dan siklus II) untuk perbaikan:

Grafik 10. Hasil Observasi Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran
Dari grafik 10 terlihat bahwa dengan menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran menghafal surat-surat pendek dikelas IV Tunagrahita SDLB Negeri Pangkalpinang dapat dilaksanakan sesuai rencana. Terlihat peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran antar siklus yang berarti. Hal ini dapat dilihat skor keaktifan siswa pada pembelajaran pre tes dengan skor 15, pada siklus I skor 22, dan pada siklus II skor menjadi 26. Perhatian siswa terhadap media audiovisual pada pembelajaran pre test skor 15, siklus I skor 20, dan pada siklus II skor 28. Demikian pula pada aspek minat siswa terlihat pada pembelajaran pre tes skor 16, siklus I skor 22 dan pada siklus II skor 28. Nilai harapan ideal tercapai untuk dikatakan mempunyai motivasi yaitu apabila skor mencapai 28 yang merupakan akumulasi per-item. Hal ini membuktikan bahwa dengan media audiovisual dalam pembelajaran menghafal surat-surat pendek dapat meningkatkan motivasi anak (minat, perhatian terhadap media dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan menghafal).
2. Tingkat Ketercapaian Siswa Terhadap Nilai KKM
Peningkatan nilai rata-rata siswa dalam menghafal surat-surat pendek yang dilakukan terhadap siswa dalam tiga kali evaluasi melalui tes hafalan terhadap 7 anak kelas IV Tunagrahita SDLB Negeri Pangkalpinang. Tiga hal yang ditampilkan yaitu nilai komulaitf kelas, rata-rata dan ketercapaian nilai siswa terhadap KKM pendidikan agama Islam, adalah sebagai berikut:

Grafik 11. Hasil ketercapaian Siswa Terhadap nilai KKM Pendidikan Agama Islam
Dari grafik 11 terlihat pada siklus I rata rata nilai siswa 57,14 belum ada anak yang dapat mencapai KKM. Jumlah nilai kelas dari 7 anak berjumlah 355. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa 63,57 terdapat 5 anak mendapat nilai rerata KKM dan 2 anak masih dibawah KKM. Nilai total kelas pada siklus II meningkat menjadi 445. Hal ini karena guru sudah menerapkan media audiovisual dan guru sudah dapat menentukan media audiovisual yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran. Dimana pada siklus I guru menggunakan laptop untuk media audiovisual dan pada siklus II karena melihat kondisi anak kurang familier laptop untuk belajar guru merubah media audio visual dengan menggunakan televisi, player dan VCD untuk melaksanakan pembelajaran menghafal.
3. Peningkatan Kegiatan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran
Tidak luput kegiatan guru menjadi perhatian dalam kegiatan pembelajaran. Dimana upaya guru untuk menyempurnakan tugas tidak terlepas akan ikut andil dalam meningkatkan motivasi siswa. Kesiapan administrasi guru, pelaksanaan proses pembelajaran, dan evaluasi terhadap siswa yang tertuang dalam lembar observasi kegiatan guru, dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 12. Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
Pada grafik 12 mengenai observasi kegiatan guru dalam pembelajaran, dapat dikatakan adanya upaya guru untuk meningkatkan kelengkapan dan aktifitas proses pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada kegiatan Pre Tes pada kegiatan pendahuluan tingkat kelengkapan mencapai poin 9 pada siklus I mencapai poin 15 dan pada siklus II guru telah mencapai tingkat ideal harapan poin 16 (lengkap). Pada kegiatan pokok guru dalam pembelajaran pre tes poin dicapai 7 pada siklus I guru mengupayakan dan mencapai poin ideal 16 (lengkap) dan dipertahankan sampai siklus II. Demikian juga pada kegiatan penutup pada saat pre tes poin beru mencapai 3 dan pada siklus I dan dua guru telah melaksanakan dan mencapai nilai ideal 8 (lengkap).
Jadi dengan upaya guru untuk melengkapi langkah dan administrasi dalam pembelajaran akan memberi dukungan untuk tercapainya kualitas proses pembelaran. Upaya yang dilakukan guru menjadi unsur penting untuk terciptanya kondisi kondusif pembelajaran. Kelengkapan media yang sesuai dan dikenal siswa dapat meningkatkan motivasi siswa dalam perhatian, minat dan keaktifan anak dalam menghafal surat-surat pendek di kelas IV SDLB Negeri Pangkalpinang.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah peneliti cermati dalam kegiatan penelitiaan dan perbaikan dalam pembelajaran dan proses peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa dalam menghafal surat-surat pendek menggunakan media audio visual. Terlihat peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran antar siklus yang berarti. Hal ini dapat dilihat skor keaktifan siswa pada pembelajaran pre tes dengan skor 15, pada siklus I skor 22, dan pada siklus II skor menjadi 26. Perhatian siswa terhadap media audiovisual pada pembelajaran pre test skor 15, siklus I skor 20, dan pada siklus II skor 28. Demikian pula pada aspek minat siswa terlihat pada pembelajaran pre tes skor 16, siklus I skor 22 dan pada siklus II skor 28. Nilai harapan ideal tercapai untuk dikatakan mempunyai motivasi yaitu apabila skor mencapai 28 yang merupakan akumulasi per-item. Hal ini membuktikan bahwa dengan media audiovisual dalam pembelajaran menghafal surat-surat pendek dapat meningkatkan motivasi anak (minat, perhatian terhadap media dan keaktifan dalam mengikuti kegiatan menghafal).
2. Media audio visual efektif untuk meningkatkan motivasi siswa menghafal surat-surat pendek. Hal ini terlihat adanya peningkatan nilai rata-rata hafalan siswa siklus I rata rata nilai siswa 57,14 belum ada anak yang dapat mencapai KKM. Jumlah nilai kelas dari 7 anak berjumlah 355. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa 63,57 terdapat 5 anak mendapat nilai rerata KKM dan 2 anak masih dibawah KKM. Nilai total kelas pada siklus II meningkat menjadi 445.
3. Guru dapat menemukan media audio visual yang lebih efektif dalam pembelajaran hafalan surat-surat pendek menggunakan media audio visual. Hal ini dilihat dimana guru sudah menerapkan media audiovisual dan guru sudah dapat menentukan media audiovisual yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran. Sebab pada siklus I guru menggunakan laptop untuk media audiovisual dan pada siklus II karena melihat kondisi anak kurang familier terhadap laptop untuk belajar guru merubah media audio visual dengan menggunakan televisi, player dan VCD untuk melaksanakan pembelajaran menghafal

B. Saran
Saran yang dapat disampaikan berdasar pada pelaksanaan penelitian tersebut adalah:
1. Dengan menggunakan media audiovisual dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa, dengan melihat dan mendengar disertai dengan animasi pada layar akan meningkatkan memori auditori dan memori visual, juga dengan media audiovisual anak mendapat kesempatan untuk belajara sesuai modalitas kemampuan belajar masing-masing.
2. Dalam memilih media audiovisualpun guru harus mampu memilih yang tepat dan familier dengan anak, tidak serta merta media audiovisual sama dan tepat bagi anak.
3. Dengan adanya kolaborator guru dapat mengevaluasi diri dan dapat bertukar pikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan mutu presentasi yang dilakukan guru di depan kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar