Senin, 16 Mei 2011

laporan siklus bab iv

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian
Pra Siklus
Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada tahap pra siklus merupakan pembelajaran biasa, artinya pembelajaran dalam pelaksanaannya tidak berbeda dengan sistem belajar mengajar biasa. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 25 Januari 2011 mata pelajaran Agama Islam. Pembelajaran dilaksanakan sesuai rencana program pembelajaran (RPP). Kegiatan ini secara terperinci dimulai dengan apersepsi, kemudian guru menjelaskan materi secara umum yaitu materi hafalan surat-surat pendek. Adapun metode yang digunakan yaitu metode ceramah, dan melanjutkan bacaan. Siswa diberi pula kesempatan untuk menghafal bersama-sama. Dalam pelaksanaan pembelajaran tidak menggunakan media.
Kegiatan penutup pembelajaran guru memberikan evaluasi dimana siswa menghafal surat-surat pendek secara bergantian. Pada tahap ini hasil evaluasi digunakan sebagai dasar evaluasi pencapaian kriteria ketuntasan belajar yang telah ditentukan sekolah. Selain hasil evaluasi bersifat akademik juga tidak luput mendapat perhatian yaitu aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, perhatian anak terhadap media dan minat anak untuk mengikuti proses pembelajaran. Hasil evaluasi kemampuan hafalan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan bersama teman sejawat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hafalan surat-surat pendek anak. Penelitian tindakan untuk perbaikan dimulai dari siklus I
Data hasil yang diperoleh dari kegiatan Pra Siklus dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Jumlah siswa yang tuntas dalam menghafal surat-surat pendek diperoleh nilai rata-rata kelas 57,97. Penghitungan nilai ini diperoleh dari rumus Nilai rata-rata = NR=(Jumlah Nilai Hasil Evaluasi Siswa)/(Jumlah siswa)=2145/37=57,97.
Prosentase ketuntasan minimal mencapai 37,83 % diperoleh dari rumus Prosentase Ketuntasan = (Siswa yang tuntas)/(Jumlah siswa)= 14/37=37,83.
Jumlah siswa yang tuntas dari evaluasi pembelajaran pra siklus sebanyak 14 anak. Angka ini diperoleh dari banyaknya anak yang memperoleh nilai diatas nilai KKM. Dimana nilai KKM Pendidikan Agama Islam yang ditentukan sekolah yaitu 60.
Kegiatan siswa dalam pembelajaran, kriteria untuk menetukan aktif tidaknya anak ada 4 nilai kategori yaitu nilai 1 kategori tidak peduli, Nilai 2 kategori kurang, Nilai 3 kategori mengikuti dan Nilai 4 kategori aktif. Dalam jumlah secara angka siswa paling tinggi pada tingkat mengikuti dengan jumlah 23 anak, perhatian anak terhadap media tertinggi pada tingkat mengikuti dengan jumlah 18 anak, minat siswa untuk menghafal paling tinggi kategori mengikuti berjumlah 26 anak.
Nilai hasil evaluasi belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel berikut:

Grafik 1. Perolehan Nilai Aspek Pra Siklus

Pada pra siklus ini rata-rata yang diperoleh mencapai 57,97 dengan persentase ketercapaian KKM sebesar 37,83 %, jumlah siswa yang tuntas 14 anak. Anak yang aktif 0 dengan kata lain anak belum aktif dalam belajar. Aspek mengikuti pembelajaran 23 anak kriteria tertinggi nilai 3. Perhatian anak nilai tertinggi 3 dengan jumlah 18 anak. Dan minat anak dalam menghafal 27 anak mendapat nilai kriteria 3. Jumlah nilai kriteria tertinggi 148.
Dasar pemikiran penyebab karena guru belum menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran. Perhatian yang menyeluruh kepada seluruh anak saat belajar dapat menjadi penyebab nilai anak yang rendah. Dalam kegiatan belajar dirasakan perhatian secara indivudual tidak dilaksanakan, perhatian hanya pada anak yang aktif. Karena anak yang aktif di kelas selalu berusaha mengeksplor kemampuan mereka. Mereka aktif untuk menunjukan kemampuan mereka. Anak yang tergolong memiliki kemampuan biasa mereka menjadi tidak terpola untuk aktif dan partisipasi, mereka dalam belajar sedikit terabaikan. Anak yang kurang aktif tidak mendapat kesempatan dan pertanyaan. Guru tidak mengalokasikan secara khusus dan setelah berakhir pembelajaran mereka pun selesai untuk melaksanakan tugas mengajar tanpa memperhatikan hasil evaluasi belajar anak. Pertimbangan ketercapaian keberhasilan dalam memahami pokok bahasan menjadi tidak terperhatikan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pra siklus merupakan pre test untuk mengetahui tingkat kemampuan anak didik. Hasil kegiatan pembelajaran pra siklus hasil yang diperoleh belum memuaskan, hal ini dipertimbangkan dengan tingkat ketercapaian KKM baru terdapat 14 anak dengan prosentase ketuntasan 37,83 %. Dengan kondisi ketercapaian diatas maka guru bermaksud untuk mengadakan penelitian tidakan kela. Kegiatan ini dilaksanakan bersama teman sejawat untuk menilai proses perbaikan pembelajaran. Diharapkan dengan penelitian yang dilaksanakan akan meningkatkan hasil belajar dan jumlah anak mencapai KKM meningkat.

Siklus I
Perencanaan tindakan
Adapun rencana tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:
Menyusun skenario besar dalam satu siklus.
Skenario berkaitan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Siklus I (4 kali pertemuan). Skenario ini adalah rencana yang akan dilaksanakan pada siklus I. Siklus I akan dilaksanakan Tiap hari Selasa sesuai mata pelajaran Agam Islam pada tanggal 1, 8, 15 dan 22 Februari 2011.
Menyiapkan materi dan penyusunan perangkat pembelajaran, seperti: silabus, RPP, dan alat evaluasi, serta menetapkan salah satu surat yang menjadi bahan hafalan siswa. Silabus merupakan silabus yang dipakai pada hari biasanya. RPP tidak berbeda dengan RPP umumnya. Alat evaluasi merupakan panduan evaluasi lisan untuk mengetahui hafalan surat-surat pendek siswa setelah dilaksanakan penelitian, dihari keempat siklus I.

Menyusun lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi kegiatan guru berupa lembar observasi yang diisi oleh teman sejawat. Pengisian ini tidak serta merta dalam sehari namun dilaksanakan secara terpisah selama pelaksanaan satu siklus. Hal ini dilakukan untuk menemukan konsistensi peneliti dalam melaksanakan tindakan di kelas.
Menyusun lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi merupakan format yang digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. lembar ini diisi oleh kolaboratif yang mengamati kegiatan tindakan yang dilakukan oleh guru.
Menyusun lembar refleksi kegiatan harian guru
Lembar refleksi diisi berdasar temuan khusus saat pembelajaran berlangsung yang dapat dilakukan guru ketika pembelajaran berakhir.
Memberitahukan kegiatan penelitian kepada siswa
Dalam kegiatan ini guru menjelaskan kepada murid tentang tujuan pelaksanaan tindakan baik baik bagi anak dan guru.
Tindakan dan observasi
Tindakan disini merupakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat, kegiatan berupa latihan menghafal dengan metode drill sesuai tahap yang direncanakan. Observasi dilakukan oleh observer (pengamat yang ditunjuk) dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang harus diisi adalah lembar observasi guru dan siswa.
Data hasil yang diperoleh dari kegiatan Siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Jumlah siswa yang tuntas dalam menghafal surat-surat pendek diperoleh nilai rata-rata kelas 70,18. Penghitungan nilai ini diperoleh dari rumus Nilai rata-rata = NR=(Jumlah Nilai Hasil Evaluasi Siswa)/(Jumlah siswa)=2595/37=70,18.
Prosentase ketuntasan minimal mencapai 56,75 % diperoleh dari rumus Prosentase Ketuntasan = (Siswa yang tuntas)/(Jumlah siswa)= 21/37=56,75.
Jumlah siswa yang tuntas dari evaluasi pembelajaran pra siklus sebanyak 21 anak. Angka ini diperoleh dari banyaknya anak yang memperoleh nilai diatas nilai KKM. Dimana nilai KKM Pendidikan Agama Islam yang ditentukan sekolah yaitu 60.
Kegiatan siswa dalam pembelajaran, kriteria untuk menentukan aktif tidaknya anak ada 4 nilai kategori yaitu nilai 1 kategori tidak peduli, Nilai 2 kategori kurang, Nilai 3 kategori mengikuti dan Nilai 4 kategori aktif. Hasil observasi diperoleh pada aspek mengikuti diperoleh dengan poin 1 berjumlah 2 anak. poin 2 berjumlah 4 anak, poin 3 berjumlah 31 anak. Aspek perhatian anak terhadap media diperoleh dengan poin 1 berjumlah 0 anak, poin 2 berjumlah 5 anak, poin 3 berjumlah 30 dan poin 4 berjumlah 6 anak. Aspek minat siswa untuk menghafal diperoleh poin 2 berjumlah 3 anak, poin 3 berjumlah 30 anak, poin 4 berjumlah 4 anak.
Nilai hasil evaluasi belajar siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:

Grafik 2. Perolehan Nilai Aspek Siklus I

Refleksi hasil penelitian
Dari hasil pengamatan selama 4 kali pertemuan yang dituangkan dalam lembar observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran secara komulatif dari 7 aspek penilaian dapat ditunjukan rerata pada siklus I diperoleh nilai 4,1. Aktifitas siswa yang menjadi perhatian tindakan aspek mengikuti pembelajaran secara komulatif nilai 103 prosentase 69%. Aspek perhatian terhadap media jumlah diperoleh 111 prosentase 79 % dan aspek minat jumlah diperoleh 112 prosentase 76% .
Penyusunan rencana revisi I
Setelah dilaksanakan 4 kali pertemuan (siklus I) diperoleh data-data yaitu kemampuan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran diperoleh rerata 4,1. Nilai rata-rata siswa 70,18, prosentase ketuntasan 56,75 dan siswa mencapai KKM berjumlah 21 anak. Aspek kegiatan siswa tertinggi kategori mengikuti anak memperoleh poin tertinggi 3 berjumlah 31 belum ada anak yang mencapai poin 4. Aspek perhatian terhadap media terdapat 2 anak yang mencapai poin 4. Aspek minat 4 anak yang mendapat poin 4. Kegiatan anak dalam pembelajaran dari tiga kategori baru terdapat 8 anak dengan poin 4 (aktif).
Dengan kondisi tersebut tindakan yang dilaksanakan dalam siklus 1 akan ditingkatkan pada tindakan pada siklus dua, dapat diperkirakan belum maksimalnya nilai anak, masih rendahnya jumlah anak yang mancapai KKM disebabkan karena anak dalam mengikuti, perhatian dan minat anak dalam menghafal masih rendah. Untuk mengatasi beberapa hal tersebut maka pada tindakan kedua tindakan akan lebih dititik beratkan pada upaya untuk meningkatkan kegiatan siswa (mengikuti, perhatian dan minat) dalam pelaksanaan belajar.
Siklus II
Perencanaan Tindakan Revisi
Adapun rencana tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:
Menyusun skenario besar revisi dalam satu siklus.
Skenario ini adalah rencana yang akan dilaksanakan pada siklus II. Siklus II akan dilaksanakan pada hari Selasa mata pelajaran Agam Islam pada tanggal 1, 8, 15 dan 22 Maret 2011. Adapun beberapa hal yang akan dilakukan untuk meningkatkan hafalan dengan membuat kelompok belajar di kelas, kelompok meja berdasarkan tingkat kemampuan anak dengan menempatkan anak yang sudah mampu dan hafal dalam kelompok dalam tiap kelompok.
Menyiapkan media ditiap kelompok, masing-masing kelompok belajar bersama dan mengevaluasi secara bergantian. Di siklus II guru melibatkan orang tua anak yang nilainya dirasa masih rendah untuk belajar menghafal dirumah, untuk memantau pelaksanaan dirumah guru akan menelepon atau pesan langsung untuk mengingatkan orang tua untuk menghafal surat-surat pendek yang menjadi materi hafalan.
Menyiapkan materi dan penyusunan perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran silabus, RPP, dan alat evaluasi tidak dirubah merupakan perangkat yang digunakan pada siklus I.
Menyusun lembar observasi kegiatan guru
Lembar ini merupakan lembar baru dengan materi yang sama seperti pada siklus I
Menyusun lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi siswa yang digunakan melanjutkan lembar observasi disesuaikan dengan pertemuan siklus yang dilakukan selama tindakan berlangsung.
Menyusun lembar refleksi kegiatan harian guru
Catatan kecil yang merupakan hasil kegiatan yang perlu dicatat atau istimewa selama tindakan berlangsung.
Tindakan dan observasi
Tindakan pada siklus II merupakan kegiatan untuk meningkatkan kompetensi. Pembelajaran dilakukan dengan membuat kelompok berjumlah 6 anak tiap kelompok dan membagi siswa yang hafal ke dalam tiap kelompok. Pada akhir pembelajaran guru memantau anak dengan cara menelepon orang tua. Ataupun dengan cara pesan langsung pada orang tua anak yang wajib belajar menghafal dirumah.
Data hasil yang diperoleh dari kegiatan Siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Jumlah siswa yang tuntas dalam menghafal surat-surat pendek diperoleh nilai rata-rata kelas 77,56. Penghitungan nilai ini diperoleh dari rumus Nilai rata-rata = NR=(Jumlah Nilai Hasil Evaluasi Siswa)/(Jumlah siswa)=2870/37=77,56.
Prosentase ketuntasan minimal mencapai 83,78 % diperoleh dari rumus Prosentase Ketuntasan = (Siswa yang tuntas)/(Jumlah siswa)= 31/37=83,78.
Jumlah siswa yang tuntas dari evaluasi pembelajaran siklus II sebanyak 31 anak. Angka ini diperoleh dari banyaknya anak yang memperoleh nilai diatas nilai KKM. Dimana nilai KKM Pendidikan Agama Islam yang ditentukan sekolah yaitu 60.
Kegiatan siswa dalam pembelajaran, Hasil observasi diperoleh pada aspek mengikuti diperoleh dengan poin 1 berjumlah 0 anak. poin 2 berjumlah 1 anak, poin 3 berjumlah 25 anak, poin 4 berjumlah 11 anak. Aspek perhatian anak terhadap media diperoleh dengan poin 1 berjumlah 0 anak, poin 2 berjumlah 0 anak, poin 3 berjumlah 25 dan poin 4 berjumlah 12 anak. Aspek minat siswa untuk menghafal diperoleh poin 1 berjumlah 0 anak, poin 2 berjumlah 0 anak, poin 3 berjumlah 13 anak, poin 4 berjumlah 24 anak.
Nilai rata-rata dan kegiatan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Grafik 3. Perolehan Nilai Aspek Siklus II

Refleksi hasil penelitian II
Hasil dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II ditelaah bersama kolaborator, adapun rata-rata nilai yang diperoleh siswa yaitu 77,56. Jumlah siswa yang tuntas 31 anak, prosentase ketuntasan mencapai 83,78%. Kegiatan anak selama mengikuti pembelajaran yaitu Seluruh data yang diperoleh diolah dan dianalisis dan kemudian dituangkan dalam refleksi siklus II. Signifikansi ketercapaian harapan dan kenyataan ini menentukan kegiatan siklus selanjutnya jika diperlukan. Mengikuti 11 anak aktif, perhatian 12 anak aktif, minat menghafal 14 anak aktif, akumulasi poin 4 terdapat 37.
Pada siklus II 31 anak dari 37 siswa telah mencapai KKM dan anak semakin aktif dalam mengikuti, perhatian dan minat mereka dengan jumlah poin kriteria 37 item dengan poin 4. Hal ini dapat dimungkinkan karena dalam pelaksanaan drill dalam pembelajaran menghafal surat-surat pendek guru lebih memberikan perhatian, menyesuaikan dengan kebutuhan siswa, serta melibatkan orang tua saat belajar dirumah.


Pembahasan
Peningkatan Rata-rata Nilai Evaluasi
Berdasar pada hasil evaluasi pembelajaran dari setiap siklus penelitian tindakan kelas bersama kolaboratif mengevaluasi peningkatan rata-rata. Peningkatan rata-rata dapat di lihat pada tabel berikut:

Grafik 4. Perolehan Nilai Rata-rata
Dengan menggunakan metode drill dalam kegiatan menghafal surat-surat pendek di SD Muhammadiyah Pangkalpinang, dari grafik 5 dapat terlihat peningkatan nilai rata-rata nilai kelas. Peningkatan ini menjadikan metode drill sebagai salah satu metode pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan hafalan siswa. Dinyatakan dengan membandingkan nilai rata-rata pra siklus baru mencapai 57,97. Selanjutnya pada siklus I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata menjadi 70,18. Pada siklus II peningkatan nilai rata-rata mencapai 77,56. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode drill terjadi peningkatan dalam penguasaan siswa terhadap materi surat-surat pendek pada pelajaran agama Islam.

Peningkatan ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Pertimbangan keberhasilan pembelajaran dapat menggunakan evaluasi, tercapai tidaknya kemampuan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria yang dimaksud yaitu kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM). Adapu tingkat KKM yang ditentukan di kelas satu di SD Muhammadiyah dalam hal ini sebagai subyek penelitian tindakan kelas yaitu nilai ketuntasan yang diharapkan sebesar 60. Dikatakan tuntas jika nilai anak sama atau diatas nilai yang diharapkan. Peningkatan ketuntasan dan jumlah anak yang tuntas dapat digambarkan pada grafik berikut:

Grafik 5. Ketercapaian Ketuntasan Belajar
Pada gambar 5 tersebut terlihat peningkatan nilai anak yang pada evaluasi Pra siklus siswa yang tuntas baru mencapai 37,83% dengan jumlah 14 anak. Pada siklus 1 berjumlah 21 anak dengan prosentase mencapai 56,75%. Pada siklus II terlihat peningkatan siswa yang tuntas mencapai 31 anak dengan prosentase mencapai 83,78%. Peningkatan nilai secara klasikal disebabkan guru menerapkan metode drill dalam proses pembelajaran, serta dengan kegiatan yang berlanjut adanya refleksi setiap kegiatan yang dilakukan, guru akan semakin mudah menemukan langkah dan mengelola proses pembelajaran.
Peningkatan Aktifitas Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran selama perbaikan siswa dilihat dan dinilai tingkat keaktifannya. Dalam penelitian ini keaktifan siswa di bagi menjadi 3 kriteria yaitu keaktifan dalam mengikuti pembelajaran, perhatian dan minatnya. Peningkatan yang terjadi dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 6. Peningkatan Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran
Pada gambar 5 tersebut menggambarkan peningkatan prosentase aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan semakin besar prosentase angka dinyatakan semakin aktif siswa dalam kegitan belajarnya. Pada pra siklu tidak ada anak yang mendapat nilai 4, pada siklus I terdapat 6 anak yang mendapat nilai aktif. Pada siklus II terdapat 28 anak mendapat nilai aktif. Dengan demikian selama proses pembelajaran perbaikan semakin banyak anak yang aktif. Jadi dengan menerapkan metode drill dalam kegiatan belajar menghafal surat-surat pendek dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar, baik dari segi mengikuti, perhatian dan minat anak untuk melakukan kegiatan yang diharapkan oleh guru.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi mengatasi kesulitan menghafal surah-surah pendek di kelas 1 SD Muhammadiyah Pangkalpinang adalah dengan menggunakan metode drill. Kegiatan berupa memberikan tindakan seperti latihan menghafal baik secara individual maupun secara kelompok. Kegiatan dilaksanakan dalam 8 kali pertemuan terbagi dalam 4 kali pertemuan pada siklus I, 4 kali pertemuan pada siklus II ditambah 1 kali pertemuan untuk kegiatan pra siklus. Kegiatan pra siklus digunakan untuk mengetahui kemampuan awal anak. Hasil pelaksanaan tindakan dengan menggunakan metode drill diperoleh peningkatan yang berarti. Peningkatan terlihat dinyatakan dengan membandingkan nilai rata-rata pra siklus baru mencapai 57,97. Selanjutnya pada siklus I mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata menjadi 70,18. Pada siklus II peningkatan nilai rata-rata mencapai 77,56. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode drill terjadi peningkatan penguasaan siswa terhadap materi surat-surat pendek pada pelajaran agama Islam. Dengan demikian dengan metode drill kesulitan menghafal surat-surat pendek anak teratasi.
Penerapan Metode drill di kelas I SD Muhammadiyah yaitu dengan cara, pertama guru melakukan evaluasi terhadap ketercapaian KKM siswa. Kedua, kondisi tingkat ketercapaian KKM siswa dalam menghafal surat-surat pendek menjadi dasar untuk melaksanakan tidakan. Ketiga, kegiatan diterapkan dalam rangkaian kegiatan yang disebut siklus. Siklus tersebut dilaksanakan dalam dua tahap siklus I dan II. Dimana pada siklus I siswa belajar dengan cara menghafal secara klasikal dan pada siklus II siswa dalam kelas menghafal dengan cara berkelompok dengan menempatkan siswa yang hafal pada tiap kelompok. Pada siklus kedua guru juga melibatkan orang tua untuk membimbing anak dirumah untuk latihan menghafal surat-surat pendek yang menjadi materi hafalan. Cara yang dilakukan guru dengan menelepon langsung maupun dengan menggunakan buku penghubung dan pesan langsung.
Hasil pelaksanaan metode drill dalam menghafal surat-surat pendek di SD Kelas 1 Muhammadiyah dapat mengatasi kesulitan siswa. Tingkat teraratasinya kesulitan dapat dilihat dari data yang diperoleh yaitu pada kegiatan pra sikus siswa yang tuntas baru mencapai 37,83% dengan jumlah 14 anak. Dari hasil evaluasi pra siklus anak diberikan perlakuan secara terencana dalam tindakan kelas, setelah tindakan terlaksana anak diberikan evaluasi untuk mengetahui peningkatan yang diharapkan. Hasil yang diperoleh dari tindakan pada siklus 1 berjumlah 21 anak dengan prosentase mencapai 56,75% anak tuntas. Berdasar evaluasi pada siklus I direncanakan tindakan tambahan pada siklus dengan merubah proses belajar menghafal dengan membuat kelompok dengan menempatkan beberapa anak yang sudah hafal di tiap kelompok. Dengan kegiatan ini anak menjadi termotivasi untuk menghafal. Adapun hasil pada siklus II terlihat peningkatan siswa yang tuntas mencapai 31 anak dengan prosentase mencapai 83,78%. Jadi dengan menerapkan metode drill kesulitan anak teratasi dengan kenyataan yang ada 31 anak telah mencapai diatas KKM dan 6 anak yang lain sama dengan KKM yang ditetapkan yaitu nilai 60. Data penunjang untuk memperkuat bukti teratasinya kesulitan siswa yaitu kegiatan pembelajaran pada evaluasi pra siklus belum ada anak yang memeroleh poin 4 dengan tingkat tertinggi 3. Dengan kondisi ini tindakan tidak terlepas untuk meningkatkan keaktifan anak dengan metode drill. Dengan semakin besar prosentase angka keaktifan dinyatakan semakin aktif siswa dalam kegiatan belajarnya. Pada pra siklus tidak ada anak yang mendapat nilai 4, pada siklus I terdapat 6 anak yang mendapat nilai aktif. Pada siklus II terdapat 28 anak mendapat nilai aktif. Jadi dengan menerapkan metode drill dalam kegiatan belajar menghafal surat-surat pendek keaktifan siswa dalam kegiatan belajar meningkat, baik dari segi mengikuti kegiatan pembelajaran, perhatian dan minat anak untuk melakukan kegiatan sesuai dengan yang diharapkan oleh guru.

Saran
Saran yang dapat disampaikan dengan selesainya kegiatan penelitian adalah :
Dalam penerapan metode drill tidak terlepas adanya aplikasi pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif dan menyenangkan. Sehingga pembelajaran tidak menjadi kegiatan yang kaku dengan bentuk latihan menghafal secara monoaksi, tetapi sedapat mungkin bersifat multi kreasi. Sehingga anak lebih termotivasi dalam menghafal surat-surat pendek.
Metode drill adalah salah satu metode dari sekian banyak metode yang ada. Guru sedemikian rupa hendaknya dapat menerapkan metode drill sesuai dengan tujuan kompetensi yang diharapkan. Sehingga guru tidak terpaku untuk selalu menerapkan metode drill dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk memperkaya wacana metode guru hendaknya selalu berupaya aktif dalam kegiatan Kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), sehingga bisa tercipta keseragaman dalam penggunaan metode pembelajaran.



DAFTAR PUSTAKA



Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta, Departemen Agama RI, 2005).

Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pondok Pesantren, (Dirjen Kelembagaan Islam, direktorat Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren: 2004)

Imam Barnadib, Pendidikan Perbandingan (Buku Dua: Persekolahan dan Perkembangan Masyarakat, (Yogyakarta: Andi Ofset: 1995)

Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima: 2007)

Mansyur dkk, Metodologi Pendidikan Agama (Jakarta: CV Forum: 1981)

Priono, Implementasi Improving Learning Dengan Metode Drill Dan Resitasi Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Matematika di SMP Muhammadiyah I Surakarta Kelas VIII tahun Ajaran 2007/2008 dalam WWW. Dunia pendidikan.co.id, 2007 (diakses pada tanggal 11 September 2010)

Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka: 2007).

Sa’ad Riyadh, Langkah Mudah Menggairahkan Anak Hafal Al Qur’an (Surakarta: Arofah Group: 2009).

Sri Anitah, Strategi Pembelajaran di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka: 2008)

Soemadi S. Pengantar Psikologi Sosial I. (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi, 1968)

Suwarsih Madya , Panduan Penelitian Tindakan, (Yogyakarta, Lembaga Penelitian IKIP: 1994)

Sumitro, dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yokyakarta: FIP UNY:1998)



Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara kerjasama Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama: 2008)

Yudrik Jahja, dkk, Wawasan Pendidikan, (Jakarta:(Program Guru Bantu ) Direktorat Tenaga Pendidikan: 2004)




LAMPIRAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar