Selasa, 12 April 2011

KAM PLB

I. PENDAHULUAN
A. Pemikiran Yang Mendasari Program KAM
Berkaitan dengan program sistem ganda di Perguruan Tinggi banyak keterampilan produktif yang relevan untuk dilatihkan kepada mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB), sesuai dengan cakupan mata kuliah yang ada dalam kurikulum muatan lokal yang dikembangkan oleh Jurusan. Misalnya mata kuliah pendidikan keterampilan , dalam hal ini bidang keterampilan percetakan sablon. Materi ini diberikan kepada mahasiswa dipandang sesuai dengan bidang lapangan kerja lulusan PLB kebanyakan mengajar di Sekolah Luar Biasa, yang kurikulum di sekolah tersebut menekankan bidang keterampilan, karena itu sangatlah perlu kalau mahasiswa dibekali bidang keterampilan tersebut untuk bekal mendidik anak-anak berkelainan.
Pada sisi lain, berkaitan perancangan program kewirausahaan di Perguruan Tinggi, jika mahasiswa tingkat akhir di Jurusan PLB diberikan pelatihan dalam bentuk Karya Alternatif Mahasiswa (KAM), diharapkan mereka akan lebih memiliki keterampilan dalam bidang jasa produksi dan kewirausahaan setelah mahasiswa lulus kuliah.
Beberapa pemikiran yang mendasari dipilihnya alternatif kegiatan Karya alternatif Mahasiswa (KAM) dibidang percetakan sablon adalah: (1). Prospek usaha percetakan sablon sangat cerah, memperhatikan pangsa pasarnya dapat meliputi semua lapisan masyarakat dan mudah dijangkau. (2). Usaha percetakan sablon tidak memerluikan modal dan peralatan mahal, (3)usaha bakunya mudah diperoleh produknya mudah dipasarkan dan resikonya tidak terlalu tinggi.

B. Analisis mahasiswa berkaitan dengan Kegiatan KAM
Mahasiswa tingkat akhir di Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) telah memperoleh materi kuliah pendidikan keterampilan, sebagian materi kuliah tersebut membahas keterampilan cetak sablon, akhirnya mahasiswa mempraktekkan bidang ilmu keterampilan cetak sablon tersebut.
Memperhatikan saituasi dan kondisi mahasiswa yang berada di jurusan PLB, kegiatan KAM merupakan salah satu wahana pelatihan mendalam dalam upaya mengimplementasikan wawasan, sikap, dan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa untuk membentuk wawasan, sikap dan jiwa entrepreneurship membutuhkan proses dan penerapan atau praktik. Dengan KAM dijurusan ini mereka dapat berusaha mandiri dibidang cetak sablon dilingkungan tempat tinggalnya.
Memperhatikan keterampilan cetak sablon, tidak memerlukan teknologi yang sulit, mahasiswa PLB mampu untuk dilatih dan dapat mempraktekkan serta mengembangkan dilingkunmgannya, setelah mahasiswa mnguasai keterampilan tersebut dengan teknik , modal yang tidak tinggi mereka akan membuka usaha baru bidang percetakan sablon, dalam upaya menambah penghasilan dan peningkatan taraf kehidupan.
Secara finansial Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) cetak sablon ini memperoleh keuntungan yang diasumsikan produknya banyak diminati oleh generasi muda. Biaya produksi dari kegiatan pelatihan dapat ditekan karena dengan bahan tepat guna yang dibuat sendiri, (lay out, setting) sehingga harga jual dapat diangkat menjadi lebih mahal. Disisi lain prinsip teknologi tepat guna akan mampu menembus pasaran industri kelas menengah ke bawah sehingga perusahaan mendapat keuntungan yang tinggi.

II. TUJUAN, TARGET LUARAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
A. Tujuan Program KAM
1. Mahasiswa memilikui kesadaran dan pengetahuan kewirausahaan dalam bidang keterampilan percetakan sablon.
2. Mahasiswa dapat mengenal manajemen perusahaan khususnya dalam bidang percetakan sablon.
3. Mahasiswa dapat menciptakan hasil karya cetak sablon dengan desain yang variatif serta melihat dan dengan mensesuaikan kemampuan mahasiswa dalam kemampuan intelektual
4. Mahasiswa dapat membuka peluang kerja sendiri dalam kewirausahaan, khususnya dalam bidang keterampilan cetak sablon

B. Target luaran Program KAM
1. Peserta KAM menguasai pengetahuan dan teori bidang percetakan sablon.
2. Peserta terampil dalam praktek percetakan sablon seperti dalam : setting, desain, lay out, mengafdruk, mencetak secara multiwarna dengan berbagai bahan dasar mencetak baik berbahan kertas, kain serta benda padat (kayu, akralik, seng dll).
3. Peserta menguasai manajemen dan pemasaran produk percetakan sablon
4. Dengan selesainya program dari masing masing peserta dengan modal sederhana secara minimal (screen, rakel dan meja sablon) dapat membuka usaha percetakan sablon dilingkungan tempat tinggalnya.

C. Indikator Keberhasilan Program KAM
Untuk mengetahui tingkat keberhasiln program KAM dalam keterampilan cetak sablon 2002, dapat dilihat dan diukur dari beberapa indikator sebagai berikut:
1. Mahasiswa menguasai teori sablon meliputi kemampuan mengenal peralata cetak sablon, garapan cetak sablon (teknik dan efisiensi) dan manajemen pemasaran.
2. Mahasiswa peserta KAM terampil mempraktekkan mekanisme pelaksanaan cetak sablon dari proses menyetting gambar untuk klise, mengafdruk dalam bidangan, dan mencetaknya pada media yang benar.
3. Untuk tingkat KAM Mahasiswa dapat membuat produk sablon dari berbagai bahan (kertas, kain, benda keras) secara variativ dan multi warna, yuang layak untuk dipasarkan.


III. PELAKSANAAN PROGRAM KAM
A. Analisis Kondisi Mahasiswa Peserta program KAM
Mahasiswa peserta KAM pelatihan keterampilan cetak sablon 2002 seluruhnya mempunyai latar belakang pendidikan sosial khususnya pendidikan, mereka kurang mengenal atau masih awam bidang tekhnologi industri. Sebagai mahasiswa PLB jelas basic pendidikan yang mereka tekuni merupakan pendidikan berkaitam dengan anak berkelainan.
Perlu diketahui kurikulum pendidikan bagi PLB menekankan pada bidang keterampilan, dapat di prosentasekan keterampilan dan pendidikan secara akademis adalah pendidikan keterampilan mendapat posisi 60 % dibandingkan dengan materi secara akademis yakni 40 %. Sudah sewajarnya dan perlu kalau mahasiswa Jurusan PLB dibekali dan yang berkeinginan mengikuti Program KAM, dalam hal ini keterampilan yang menjadi andalan KAM 2002 adalah keterampilan percetakan sablon, dengan mengikuti kegiatan KAM mahasiswa akan tidak merasa canggung dalam mengahadapi proses pembelajaranbagi anak berkelainan yang mana pendidikan sekolah bagi mereka menekankan pada bidang keterampilan. Disisi lain mahasiswa dengan mengikuti program KAM akan menumbuhkan harapan dan tumbuhnya sikap kewirausahaan untuk kesejahteraan mereka mendatang.
Motivasi mahasiswa peserta KAM 2002 sangat tinggi mereka cukup antusias dalam mengikuti program, hal ini dapat dibuktikan dari aktifitas mereka rata-rata dari semua perserta KAM 2002 mengikuti kegiatan kama dario awal sampai akhir 97 % mereka mengikuti. Walaupun dari beberapa mahasiswa mempunyai aktifitas dalam Hima (Himpunan Mahasiswa) dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang mana agenda kegiatan mereka dibilang cukup padat. Tetapi kondisi ini mereka mengagendakan kegiatan KAM 2002 sebagai agenda utama yang harus tetap mereka ikuti dari awal sampai akhir. Kegiatan pelatihan percetakan sablon dilaksanakan setiap hari dari Senin sampai Sabtu dari jam 08.00 sampai jam 14.00 WIB untuk pada hari Jumat kegiatan pelatihan dilaksanakan dari jam 08.00 sampai jam 15.30.
Kegiatan KAM 2002 ini dipadatkan diagendakan selama satu setengah bulan penuh sebagai waktu pembekalan dan untuk 3 bulan berikutnya digunakan untuk memonitoring kegiatan dan kemajuan mahasiswa kegiatan ini dilkasanakan setiap hari Kamis dan pada hari yang tidak ditentuka mereka sering berkumpul disebabkan ada kegiatan mencetak yang diperlukan secara pribadi maupun untuk Kegiatan HIMA beberapa cetakan yang dihasilkan seperti membuat go-kard, stiker serta mereka ada yang membut kartu nama berdasar pada pesanan dari pihak diluar kampus (orang lain). Dari tiap individu peserta KAM 2002 mempunyai kemampuan keterampilan yang tentunya berbeda beda hal ini menentukan tingkat penguasaan mereka dalam keterampilan cetak sablonnya. Ada mahasiswa yang cepat menguasai tahapan cetak sablon ada juga yang lama yang memerlukan kesenpatan berulangkali untuk menguasai suatu proses. Selam waktu tiga bulan dapat dikatakan mahasiswa dapat menguasai kurang lebih 80% meteri cetak sablon, mereka sudah dapat melakukan sendiri dari semua proses cetak sablon.

B. Pola Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program KAM ini diberikan materi-materi pokok yang bersifat konsep maupun praktik keterampilan cetak sablon. Materi secara teoritik jika secara kuantatif dialokasikan 75 %, sedang 75 % digunakan untuk praktik, adapun teori atau konsep yang disampaikan bagi mahasiswa tentang manajemen kewirausahaan dan percetakan sablon, perancangan maupun praktik produksi.
Secara rinci pola pelaksanaan pelatihan keterampilan cetak sablon kegiatan KAM 2002 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 1. Materi dan Pola Kegiatan KAM
No Materi pokok program Sub Bagian Materi Media Bantu Bentuk kegiatan
Teori Praktik tugas
1 Manajemen a. Keorgnisasian usaha struktur organisasi job description
b. Permodalan sumber modal, akutansi, pengajuan kredit
c. Administrasi Perpajakkan, pembukuan, surat usaha
d. Pemasaran Makalah, chart X X
2 Sumber daya manusia a. Sikap mental sikap mental berusaha dan jiwa kewirausahaan, interpreneurship
b. Pengetahuan tentang cetak sablon setting Tehnik Prosesing Strategi Pembersihan Makalah, chart, modul manual tyraining


Buku keterampilan modul makalah sampel alat X X X

3 Produksi cetak sablon a. Bahan kain: spanduk, kaos model, kaos olah raga
b. Bahan kertas: kartunama, undangan, kartu ucapan, stiker, label
c. Bahan plastik: formika/akralik, kantong plastik, papan nama, gantungan kunci Makalah
Modul,bahan peraltan suku cadang laborat X X --X
4 Penyusunann Proposal Proposal usaha
Materi pokok proposal
Teknik menulis proposal Proposal
Modul X X

C. Tim Pelaksana Program KAM
Adapun personil yang tergabung dalam tim pelaksana program KAM dapat dilihat pasa tabel 2:
Tabel 2. Daftar Nama-nama Yang menangani Program KAM
No Kedudukan Nama NIP Pangkat Gol/jabatan Ket
1 Pembimbing Drs. Suradjiman 130204286 Penata TK I IV/b Lektor Kepala Dosen Keterampilan
2 Pembimbing Drs. Purwanto HK 13037396 Penata TK I IV/a Lektor Kepala Dosen Bim
bingan Karir
3 Instruktur Kegiatan
Drs. Haryanto, M.Pd 131121701 - IV/a Lektor Kepala
4 Ketua pelaksana
Anggota
Anggota
Anggota
Rofi Badari

Isdiyanto
M. Mufid Kh
Teguh Imam S.
971124025

991124001
971124003
971124001 - - Mahasiswa

Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa
D. Identitas dan jumlah Peserta KAM
Jumlah mahasiswa sebagai peserta program KAM ada 9 orang kesemuanya adalah mahasiswa PLB FIP UNY yang dipilih mempunyai minat mengembangkan keterampilan, nama tertulis pada tabel:

Tabel 3. Nama-nama Mahasiswa Peserta KAM 2002
No NIM Nama Mahasiswa Angkatan Tempat Tanggal Lahir Alamat
1 001124011 Nurlaily DM 2000 Surabaya
2 001124015 Rubiyarto 2000 Yogyakarta
3 001124026 Herwandri 2000 Sempu, Yogyakarta
4 011124002 Purwita Nugrahati 2001 Sutodirjan, Yogyakarta
5 001124019 Hikmawan 2000 Kotagedhe,Yogyakarta
6 001124007 Rafika 2000 Puluhdadi, Kudus
7 001124003 Subur 2000 Karangmal, Yogyakarta
8 001124004 Imam Nugroho 2000 Kebumen
9 001124010 Mayasari 2000 Kulonprogo, Yogyakarta
10

E. Komoditas yang dihasilkan
Dari kegiatan kam pelatihan keterampilan cetak sablon menghasilkan komoditas meliputi antara lain: bahan dari kain, kertas, pelatik, Formica, vinyl, kaca, dan lain-lain.
Hasil produksi program KAM PLB 2002 dilihat secara ekonomis dalam suatu produk yang layak pasaran relatif beda dengan harga pasar dapat dikatakan harga KAM lebih murah dari harga pasaran.
Secara rinci daftar produk dan harga produk KAM dapat dilihat dari tabel:

Lihat pada halaman berikutnya







































F. Kerangka Berfikir dan Metode Penyelesaian Program KAM
1. Kerangka Berfikir
Pada masa sekarang sangat dirasakan sangat urgent pengembangan pengetahuan dan kewirausahaan bagi mahasiswa maka program KAM merupakan salah satu bwntuk untuk memenuhi akan kebutuhan tersebut. Dapat dikatakan pada saat ini aktifitas pemikiran secara bisnis dan ekonomis masih kurang sekalipun pemikiran ini untuk peserta KAM 2002 kurang mendasar sebab 60 % dari mereka telah memiliki keterampilan yang telah dikembangkan baik dalam produk komoditi langsung pakai, maupun produk barang mentah.
Usaha, atau menciptakan usaha baru. Dalam situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini pemberdayaan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan akan memberikan kontribusi yang besar bagi penciptaan lapangan kerja dan usaha baru. Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa, aktivitas ini akan sangat membantu dalam memberdayakan para penyandang cacat
Bertitik tolak uraian tersebut di atas, pelaksanaan program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) ini didasari adanya beberapa pemikiran antara lain:
a. Mahasiswa memiliki potensi dan kemampuan yang dapat dikembangkan dalam bidang kewirausahaan.
b. Program KAM dapat dilakukan dengan tanpa mengganggu aktifitas perkuliahan atau pekerjaan lain.
c. Program KAM dirasa sebagai salah satu agen perubahan mahasiswa yang memungkinkan untuk dapat mencitakan kewirausahaan baru dalam lingkungannya.
d. Usaha percetakan sablon dapat dikerjakan oleh setipa mahasiswa baik pria maupun wanita, dimanapun bertempat tinggal.
e. Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk usaha cetak sablon tidak sulit diperoleh dan produknya mudah dipasarkan.


2. Metode penyelesaian program
a. Metode ceramah
Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan yang berkaitan dengan teori-teori percetakan sablon, kiat-kiat usaha cetak salon , bimbingan karier, manajemen perusahaan, dan sebagainya. Pelaksanaan ceramah diberikan di awal-awal kegiatan, dan disaat-saat timbul permasalahan yang mahasiswa memerlukan penjelasan.
b. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi digunakan setelah peserta program KAM mendapatkan penjelasan secara panjang lebar tentang teori percetakan sablon. Misalnya peserta mendemonstrasikancara pembuata klise, mengafdruk dan menghapus film ke bidangan, praktek mencetak sablon dari bahan kain, kertas, plastik dan sebagainya.
c. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas digunakan setelah peserta menerima teori-teori dan menyelesaikan latihan praktek cetak sablon. Bagi peserta menerima teori-teori percetakan sablon, prospek cetak sablon, kiat-kiat usaha cetak sablon, bimbingan karier, menajemen perusahaan, dan disaat-saat timbul permasalahan yang mahasiswa memerlukan penjelasannya.

G. Pola Evaluasi Proses Pelaksanaan Program KAM
Dalam program kegiatan KAM ini akan menghasilkan suatu pengetahuan dan keterampilan atau skill, maka untuk mengukur keberhasilan kegiatan tersebetu perlu dilaksanakan evaluasi sesuai dengan aspek-aspek kegiatan.
Misalnya untuk megukur pengetahuan tentang teori cetak sablon dan menajemennya di evaluai dengan achievement test setelah peserta KAM mendapat penjelasan tentang teori-teori tersebut. Untuk mengukur keberhasilan keterampilan cetak sablon dievaluasi dengan tes perbuatan.




H. Jadwal Pelaksanaan Program KAM
No HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1





2

3
4
5








6

7

8

9

10



11



12
Senin, 1 Juli 2002





Kamis, 4 Juli 2002

Jum’at, 5 Juli 2002
Sabtu, 6 Juli 2002
Senin, 8 Juli Sampai 23 Juli (Molor Sampai Dengan 3 Agustus 2002)





Rabu, 24 Juli 2002

1-3 Agustus 2002

Senin, 12 Agustus 2002
Kamis, 15 Agustus 2002
Kamis, 22 Agustus 2002


Senin, 2 September 2002


Senin, 9 September 2002 Pengenalan Keorganisasian Usaha
Keuangan produksi
a. Permodalan
b. Perpajakkan
c. Pembukuan
d. Produksi dan pemasaran
Bimbingan Karir
Sikap Mental
Tehnik Cetak Sablon
Tehnik Penyusunan Proposal
Praktik cetak sablon
a. Mengafdruk
b. Mencetak kartunama
c. Mengafdruk mencetak untuk kaos
d. Membuat spanduk
e. Mencetak plastik
f. Membuat gantungan kunci
g. Mencetak papan nama
Pembuatan Proposal

Seminar Proposal Hasil Karya Mahasiswa
Mengafdruk dan mencetak kartunama pesanan
Membuat go kard keakraban mahasiswa baru 2002
Mencetak logo kalender 2003 masjid Alfattaah Kulonprogo Pesanan dari salah satu personil peserta KAM 2002
Mengafdruk dan mencetak stiker keakraban HIMA PLB 2002 di Glagah mencetak kartu nama Sukarja, Muhadi
Persiapan monitoring KAM dari LPM
Terlaksana





Terlaksana

Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana







Terlaksana

Terlaksana


IV. EVALUASI DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KAM

A. Pembahasan Manfaat dan Ketercapaian Tujuan Kerja
Bagi mahasiswa peserta KAM, umumnya mereka sangat antusias, dan menyatakan puas dengan adanya kegiatan tersebut. Materi kegiatannya sendiri sangat bermanfaat bagi dirinya. Kendala yang ada, karena bahan pelatihan yang diberikan cukup banyak, tapi waktunya cukup singkat, dan kadang kala terbentur harus mengikuti kuliah yang lain sehingga waktu menjadi diluar jadwal yang direncanakan.
Manfaat program dilihat dari segi pengembangan silabus dan kurikulum serta kemampuan staf pengajar lagsung diperoleh oleh dosen keterampilan yang selama mendampingi mahasiswa dalalm mengikuti program KAM. Karenma dosen pembimbing KAM tidak hanya sekedar meliha-lihat proses produksi secara langsung, tetapi juga ikut serta mengoperasikan alat-alat dalam teknik pencetakan produk. Pengalaman yang diperoleh itu semuanya akan dipakaii untuk memeperkaya silabus dan mengemabngkan kurikulum, khusunya meteri matakuliah keterampilan .

B. Pembahasan Penerapan Metode Penyelesaian Program KAM
Melalui metode ceramah menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan cara : memberikan materi tentang kewirausahaan, bim,bingan karia, penetahuan dan prospek percetakan sablon, ruang lingkup bidang pekerjaan percetakan sablon, kiat0kita manajemen pemasaran produk. Mengarahkan pada suatu lingkup jenis usaha yang mereka pahami, modal usaha kecil, resiko usaha rendah, yaitu percetakan sablon.
Melalui metode demonstrasi, peserta program KAM dapat mempraktekan atau mendemonstrasikan teori yang telah diperoleh, yaitu dimulai praktek membuat klise sablon, mengafdruk ke bidangan, mencaetak bahan dari kertas, plastik, vormica, kain, dan benda-benda keras secara variatif dan multi warna.
Peserta kegiatan KAM yang berjumlah 9 orang, setelah mengikuti praktek KAM, mereka diberi tugas untuk menyusun proposal usaha baru percetakan sablon maupun untuk usaha yang lain diluar percetakan sablon

C. Luaran Program dan Perwujudan Indikator Pencapian Tujuan
Tujuan kegiatan KAM adalah memberikan pengalama praktis kewirausahaan khususnya perscetakan sablon kepada mahasiswa dengan cara pembekalan teori-teori cetak sablon dan penunjangnya, serta praktek cetak sablon di laboratorium Jurusan PLB.
Target luaran sesuai dengan pengajuan proposal dapat dicapai sebagai berikut : 1) Peserta program KAM dapat menguasai pengetahuan dan teori tentang cetak sablon, 2) peserta menguasai praktek percetakan sablon antara lain : setting, disain, lay out, pembuatan klise sablon, mengafdruk film ke bidangan, acra menyablon variasi bahan dan multi warna, 3)peserta menguasai manajemen dan pemasaran produk percetakan sablon, 4) peserta mempu menyusun proposal kewirausahaan, dan akhirnya mereka dapat merealsiir usaha baru di bidang percetakan sablon.
Kenyataan yang ada di lapangan, tidak semua program pelatihan berjalan secara sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu, ada beberapa mahasiswa pada saat pelatihan terbentur bersamaan waktunya mengikuti kuliah yang lain, bahan baku untuk praktek harganya meningkat tidak sesuai lagi dengan plapon biaya yang ada, cuaca mendung mempengaruhi dalam teknis pelaksanaan program, misalnya waktu pembuatan klise dan afdruk yang harus membutuhkan sinar matahari tapi cuaca mendung, akhirnya mempengaruhi proses pengeringan klise. Hal ini mempengaruhi rencana program tidak dapat terlaksana secara keseluruhan sekalipun ini dapat diatasi dengan penyinaran menggunkan penyinaran dengan sumber dari lampu neon tetapi tetap saja dengan sarana ini membutuhkan waktu yang relatif lebih lama.

D. Pembahasan Penyerapan Biaya Pelaksanaan Program KAM
Telah diuraikan pada rincian luaran produk, ternyata pada pelaksanaan program KAM tidak semua model atau disain dapat dikerjakan, karean adanya kenaikan harga bahan, dan dana sangat terbatas.
Secara rinci dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. ATK/bahan habis pakai, yang semula dianggarkan sejumlah Rp. 2.247.000,- karena adanya kenaikan harga bahan baku sablon, anggaran menjadi : 2.850.000.
2. Anggaran perjalanan yang semula tercatat Rp.2.100.000, membengkak menjadi Rp. 2.650.000,- pembengkakan terjadi pada sektor mahasiswa yang semula hanya dijatah transportasi tiap mahasiswa per hari Rp. 3000 ternyata mereka memerlukan biaya makan siang tiap mahasiswa per hari Rp. 3500, serta pepanjangan waktu pelatihan
3. Biaya lain-lain yang semula dianggarkan 1.500.000 naik menjadi Rp. 2000.000,-
4. rencana biaya yang semula dianggarkan Rp. 5.847.000,- setelah pelaksanaan program berjalan membengkak menjadi 7.500.000,-
penyerapan anggaran biaya yang paling besar adalah pada sektor pengadaan bahan buku dan peralatan sablon. Hal ini disebabkan kareana adanya kenaikan harga bahan baku sablon yang mencapai kenaikan berkisar 100%

V. PEMBAHASAN PENYEMPURNAAN PROGRAM KAM
A. Pelaksanaan Program
Kegiatan program KAM dimulai tanggal 1 Juli 2002 sampai November 2002 teryanta masih terlalu singkat untuk pembentukan budaya kewirausahaan dikalangan mahasiswa peserta program KAM. Oleh karena itu waktu kegiatan KAM perlu diperpanjang lagi walaupun hal ini bukan masalah mudah karena terkait dengan tersedianya dana.
B. Proses kegiatan KAM
Kegiatan KAM berjalan dengan lancar ada kendala karena peserta program KAM semua berstatus mahasiswa, mereka sering mengikuti kuliah, sehingga menghambat program kegiatan KAM yang telah dijadwalkan.
Pelaksanaan program KAM dimulai dari merekrut mahasiswa yang dipandang sanggup mengikuti program tersebut. Setelah itu mahasiswa dikumpulkan untuk diberi penjelasan tentang maksud dan tujuan program KAM, dan prospek masa depan keterampilan cetak sablon.
Pelatihan diawali dengan adanya ceramah tentang teori manajemen kewirausahaan bimbingan karier kiat-kiat berwirausaha. Setelah diberikan ceramah tentang berkisar percetakan sablon dan penunjangnya maka mahasiswa mulai praktek teknik percetakan sablon dan multi warna. Kegiatan diakhiri mahasiswa menyusun proposal kewirausahaan, evaluasi kegiatan dan peserta program KAM mencoba membuka usah cetak sablon di lingkungan tempat tinggalnya .

C. Kelanjutan Program
Program KAM akan berkesinambungan apabila terdapat program kelanjutan, misalnya program Inkubasi Wirausaha Baru ( INWUB) yang merupakan ajang pembentukan akhir jiwa kewirausahaan mahasiswa sebelum terjun ke dalam dunia nyata kewirausahaan.
Di sis lain bagi mahasiswa peserta Program KAM yang telah menyusun proposal wirausaha baru, perlu didukung kucuran modal awal dari pihak terkait, misalnya BI, Bank Perkreditan Usaha Kecil, badan Kewirausahaan Perguruan, LSM dan sebagainya.







PENUTUP

Kegiatan Program KAM yang diikuti 9 mahasiswa Jurusan PLB dimulai bulan Juli sampai November 2002, hasilnya dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Umumnya mahasiswa peserta KAM menanggapi secara positif adanya progarm KAM. Terbukti mereka sangat antusias mengikuti pelatihan keterampilan selama pelaksanaan program KAM berlangsung. Hasilnya ada sebagian peserta telah mencoba membuka usaha cetak sablon di lingkungan tempat tinggal.
2. Karena keterbatasan waktu dan biaya dan materi program sangat banyak, semua belum dapat dilatihkan, baru menjangkau kegiatan praktek yang pokok-pokok dan dasar, dari variasi bahan dan multi warna.
3. Setelah mahasiswa peserta program KAM selesai mengikuti kegiatan secara praktis dan teoritis, mereka dituntut untuk menyusun proposal rencana usaha baru percetakan sablon di lingkungan tempat tinggalnya.
4. Kegiatan program KAM ini akan ditindaklanjuti ke arah program Inkubasi Wirausaha Baru (INWUB). Diharapkan dengan program INWUB mahasiswa akan dapat mengembangkan keterampilan ke arah usaha profesional.












DAFTAR PUSTAKA


Herman. (1989), Mari berwiraswasta teknik cetak sablon. Surabaya, Penerbit Mekar
Mubiyarto. (1991) Etos kerjadan kohesi sosial Yogyakarta, Aditya Media
Soesarsono Wijandim (1987) Pengantar Kewirausahaan. Bandung. Sinar Baru
Thoby Mutis (1995) Kewirausahaan yang berproses Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar